Jakarta lagi-lagi diguncang isu panas! Kali ini, sejumlah warga Jakarta curhat di media sosial X (Twitter) soal dugaan pencatutan identitas mereka buat mendukung bakal calon gubernur dan wakil gubernur Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Padahal, mereka ngaku nggak pernah kasih dukungan sama sekali!
Dugaan pencatutan Nomor Induk Kependudukan (NIK) ini tiba-tiba viral dan bikin warga heboh. Salah satu warga yang identitasnya diduga dicatut adalah Wishnugroho Akbar, warga Tebet, Jakarta Selatan. Dia kaget bukan main pas cek NIK-nya di laman Info Pemilu KPU. Ternyata, namanya muncul sebagai pendukung pasangan calon independen ini.
"Gua cek link pengecekan NIK, masukin NIK, eh, nama gua ada di sana," kata Wishnu, Jumat (16/8). "Padahal gua nggak pernah dukung Dharma, apalagi komunikasi sama dia atau timnya," tambahnya.
Nggak cuma Wishnu, Aulia Postiera juga ngalamin hal yang sama. Dia baru sadar kalau NIK-nya dicatut buat dukung calon independen pagi ini. "Saya tahu data pribadi (NIK) saya masuk jadi pendukung calon kepala daerah, padahal saya nggak pernah kasih dukungan," ungkap Aulia.
Ketua KPU Jakarta, Wahyu Dinata, dan Kepala Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Jakarta, Dody Wijaya, sejauh ini belum bisa duhubungi buat klarifikasi. Tapi sayangnya, sampai sekarang mereka belum kasih tanggapan. Begitu juga dengan Dharma Pongrekun, belum ada respons soal dugaan pencatutan NIK ini.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta pun gercep minta warga yang merasa identitasnya dicatut buat melapor. "Kalau ada masyarakat merasa dicatut namanya, padahal nggak kasih dukungan, laporkan aja ke Bawaslu Jakarta," kata Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Jakarta, Benny Sabdo.
FYI, KPU Jakarta udah nyatakan pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana memenuhi syarat buat maju di Pilkada Jakarta lewat jalur independen. Keputusan ini diambil setelah rapat pleno rekapitulasi hasil verifikasi faktual kedua. Dari hasil verifikasi, pasangan ini lolos dengan dukungan 494.467 yang memenuhi syarat dari total 826.766 dukungan.
Siapa sih Dharma Pongrekun? Dia adalah mantan polisi yang terakhir kali menjabat sebagai analis kebijakan utama di Lemdiklat Polri sebelum pensiun. Dia juga pernah jadi Wakil Kepala BSSN dan Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri. Sementara Kun Wardana adalah dosen tetap di Institut Sains dan Teknologi Nasional.
Gimana menurut kamu soal isu ini? Jangan lupa cek NIK kamu juga, siapa tahu tiba-tiba ikut jadi pendukung tanpa kamu tahu!