Ruben Amorim menegaskan bahwa ia tahu apa yang sedang dilakukannya saat mencoba membangkitkan kembali kejayaan Manchester United, meski harus menghadapi polemik terkait masa depan Marcus Rashford.
Amorim menjalani masa naik-turun sejak menggantikan Erik ten Hag yang dipecat dari kursi manajer di Old Trafford. Setelah berhasil meraih kemenangan dramatis atas rival sekota Manchester City, United justru kalah 0-3 di kandang melawan Bournemouth akhir pekan lalu, menyusul kekalahan 4-3 dari Tottenham di perempat final Piala Liga.
Rashford, yang merupakan jebolan akademi United, tidak dimainkan dalam ketiga pertandingan tersebut. Kini, pemain berusia 27 tahun itu semakin santer dikabarkan akan meninggalkan Old Trafford setelah ia mengatakan sedang "siap untuk tantangan baru" dalam sebuah wawancara tengah pekan.
Namun, Amorim, menjelang pertandingan Boxing Day melawan Wolverhampton Wanderers, menegaskan bahwa tidak ada yang berubah dari sudut pandangnya.
"Situasi normal," katanya. "Ketika saya merasa waktunya tepat, saya akan mengubah sesuatu. Sampai saat itu tiba, saya akan terus memikirkan apa yang terbaik untuk tim. Saya berbicara dengannya (Rashford) setiap hari. Bukan soal wawancara, melainkan soal performa."
Amorim juga menjelaskan bahwa Rashford "ingin bermain, dia berusaha," tetapi keputusan tetap ada di tangannya. "Itu keputusan saya, hanya keputusan saya," tegas pelatih asal Portugal tersebut. "Saya berbicara dengan banyak pemain - secara individu, selama latihan - jadi saya mencoba melakukan segalanya dengan cara saya. Dan itu satu-satunya cara yang saya tahu. Jika saya tidak melakukannya, saya akan kehilangan diri saya sendiri, dan saya tidak akan membiarkan itu terjadi. Saya tahu apa yang saya lakukan."
Amorim juga mempertanyakan "pilihan" orang-orang di sekitar Rashford setelah tidak memainkannya dalam laga melawan Bournemouth, yang memicu komentar dari Gary Neville. Mantan kapten United itu menyebut kepergian Rashford sebagai sesuatu yang "tidak terhindarkan" dan menyebut situasi ini sebagai "gangguan bagi manajer".
Namun, Amorim membantah hal tersebut. "Tidak, saya tidak berpikir begitu," katanya. "Tidak bagi saya, tidak bagi para pemain lain, karena semua orang ada di sini setiap hari selama latihan, jadi mereka memahami situasi ini. Dan itu adalah poin utama. Untuk media dan orang luar, saya tidak bisa mengendalikan itu.
"Namun, saya sangat fokus dan mereka tahu, saya sangat jelas dalam menyampaikan pesan. Semua orang di Carrington tahu apa yang saya bicarakan dan apa yang saya harapkan dari Marcus dan pemain lainnya. Jadi, ini bukan gangguan bagi kami. Mungkin bagi media, tapi itu bukan urusan saya."
Ketika ditanya apa yang ia harapkan dari Rashford, Amorim menjawab: "Sama seperti pemain lainnya, menjadi yang terbaik yang mereka bisa. Jika Anda memiliki bakat besar, maka harus menunjukkan performa besar, tanggung jawab besar, dan keterlibatan besar. Beberapa pemain di sini memiliki tanggung jawab besar karena mereka sudah berada di klub ini cukup lama."
Manchester United kini berada di posisi ke-13 klasemen menjelang pertandingan melawan Wolverhampton, yang kini diasuh oleh rekan senegara Amorim, Vitor Pereira. Pereira baru saja memimpin Wolves meraih kemenangan 3-0 atas Leicester dalam debutnya.
"Saya paham ini adalah momen yang sulit, dan itu tanggung jawab saya," ujar Amorim. "Sejak hari pertama saya tiba, ini adalah tanggung jawab saya karena saya bertanggung jawab atas tim. Kami hanya perlu fokus pada perbaikan, memahami konteks, dan tidak terpaku pada apa yang sudah terjadi di masa lalu."